Assalamualaikum Wr. Wb.
Semoga kita semua masih tetap berada dan selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin....
Rekan-rekan khususnya sesama muslim tentunya sudah tidak asing lagi dengan kalimat, "sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain", inilah yang diajarkan oleh agama kita, namun kebanyakan manusia sekarang hanya memikirkan diri sendiri, dan cenderung merugikan orang lain.saya sungguh menyadari motif apa yang mendasari mereka untuk berbuat seperti itu, melalui blog ini saya ingin menyampaikan curhatan hati saya.
Hamba Allah yang budiman.... tidakah kita menyadari bahwa kita yang hidup di dunia ini pasti akan kembali kepada Nya? sadarkah bahwa kita pasti mati? dan pasti akhirnya amal dari setiap orang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT, pemilik alam semesta. ini adalah ketentuan yang pasti, namun sepertinya mereka tidak menyadari akan ketentuan ini, karena didasari kebutuhan hidup yang mereka ciptakan sendiri, adanya keserakahan, merebut atau mencurangi hak orang lain, mengurangi timbangan dan lain-lain membuat mereka lupa akan hari akhir yaitu hari dimana semua orang akan mempertanggung jawabkan segala hal yang telah kita lakukan didunia ini.
Hamba Allah yang budiman..... sebagai manusia kita hanya bisa mengandalkan perasaan dan akal yang kita miliki. sebagai contoh, apabila kita melihat kekejaman yang dilakukan orang lain semasa hidupnya, namun sampai orang itu meninggal dia selalu dapat menghindari pengadilan didunia ini karena kekuasaan yang dia miliki.
pertanyaannya.. dari manakah keadilan mereka dapati sedangkan orang yang berbuat kejam itu selalu luput dari hukuman dunia? Hamba Allah yang budiman..... jawabnya adalah Akhirat... untuk itulah akhirat diciptakan, untuk mengadili manusia akan segala amal yang telah dia kerjakan semasa hidupnya di dunia. namun bagi mereka yang hatinya tertutup, pasti tidak akan meng-imani kejadian ini, bahwa akan ada kehidupan dan pengadilan setelah mati.
Menyedihkan sekali rasanya negara kita yang jumlah penduduknya mayoritas beragama islam, tidak dapat mengelak lagi, kita seharusnya menjalankan ajaran-ajaran islam yang terkandung didalam Al Qur'an dan hadist shahih ini malah menyimpang jauh bahkan tersesat dari apa yang diajarkan didalam Al Qur'an dan hadist. mungkin apa yang saya katakan ini terlalu extrim bagi sebagian kalangan apabila syariat islam ditegakan, akan tetapi, mari kita mulai dari hal yang terkecil melalui pribadi-pribadi yaitu berlaku jujur. dapatkah kita berbuat jujur? jujur merupakan hal yang amat langka saat ini.
sebagai contoh, ketika kita ingin membeli makanan di sebuah restoran di singapura, sebelum kita membeli pasti kita bertanya kepada pelayannya, apakah ini halal? pelayan apa adanya menjelaskan "oh ini terkandung babi didalam makanannya.. silahkan pilih restoran yang disebelah sana"
dan coba perhatikan situasi di negara kita? yang mayoritas penduduknya beragama islam. tidak kah kita melihat bagaimana orang mencari keuntungan dengan cara yang tidak baik seperti mengurangi takaran timbangan? atau menjual bakso tikus yang di akui oleh pedagang bakso sapi? meracuni orang dengan menjual makanan yang diberi pengawet mayat atau formalin? dan masih banyak lagi kelakuan lain, masya Allah.... inilah yang terjadi disekitar kita saat ini..
dan yang paling menyedihkan hampir semua orang sudah tidak perduli lagi, baik dikalangan pejabat dengan cara sendiri mengeruk merampas harta negara, pegawai level terbawah asik dengan sistem yang rusak hingga berpotensi untuk melakukan korup. dll.
Hamba Allah yang budiman.....Singapura merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah nonmuslim, tapi kenapa mereka bisa berbuat seperti itu? mereka jauhi mencari keuntungan dengan cara yang tidak jujur dengan tidak merugikan orang lain.
sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat
Al-Araf ayat ke 85 yang artinya: " dan kepada penduduk madyan, Kami utus syuaib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, wahai kaumku! Sembahlah Allah. tidak ada tuhan sembahan bagimu selain Allah. sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikitpun. janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi setelah diciptakan dengan baik. itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman."
dari ayat tersebut jelas sekali bahwa Allah melarang kita merugikan orang lain, dan menyempurnakan takaran dan timbangan yang merupakan esensi dari berlaku jujur.
Hamba Allah yang budiman.....jika mereka mengaku muslim mengapa mereka tidak menjalankan apa yang Allah katakan dalam firman Nya? kenapa justru nonmuslim bisa melakukan hal yang baik? apa yang salah pada pribadi-pribadi muslim yang ada dinegara kita?
Kebebasan yang diberikan tidak menuntun kearah yang lebih baik, ilmu dan kepintaran yang dianugrahi kepada setiap orang tidak dipergunakan ke jalan yang benar, semuanya tersesat, demi meraih keuntungan pribadi atau golongan dan tidak memikirkan orang lain. hanya sedikit manusia yang mau membaca dan mendengarkan Ayat2 Suci Al Qur'an dan bahwasanya Dia telah menjamin rejeki bagi tiap-tiap orang yang menjalankan shalat dan bersedekah.
harapan hamba satu-satunya adalah semoga Allah menyelamatkan negara ini dengan memberikan para pemimpin-pemimpin yang amanah. Aamiin..
saya yakin, diantara 200 juta lebih manusia yang tinggal di negara kita masih ada yang berhati mulia dan berjiwa baik serta amanah.
melalui curhatan singkat tersebut diatas, rasanya terjawab sudah pertanyaan yang merupakan judul dari tulisan ini, sebagai seorang muslim, marilah kita perbaiki diri kita, dengan berbuat baik, bermanfaat bagi orang lain dan tidak merugikan orang lain, bagi hamba, hamba sangat meng imani bahwasanya ke tidak ridho an diri kita karena hak kita yang di zhalimi oleh orang lain merupakan sumber penderitaan bagi siapa yang menzholimi. Ketahuilah bahwa barang siapa yang menzholimi orang lain sesungguhnya dia telah menzholimi dirinya sendiri ini merupakan ketentuan yang pasti.
wassalam, Harry